SIGAP KASDA sebuah Solusi yang dipersiapkan BKAD Provinsi Kepulauan Riau untuk menjaga Likuiditas Keuangan Daerah dalam menghadapi tantangan pelaksanaan APBD

Badan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kepulauan Riau (BKAD Prov. Kepri) menggelar Forum Group Discussion (FGD) dengan tema "Peningkatan Penatausahaan Keuangan dalam Menghadapi Akhir Tahun" yang disejalankan dengan pelaksanaan Sosialisasi Keputusan Gubernur Kepulauan Riau Nomor 1096 Tahun 2025 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Manajemen Kas Daerah, bertempat di Ruang Rapat Utama (Rupatama) Gedung A, Kantor Pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau pada Kamis (23/10) pagi.

Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Kepala BKAD Prov. kepri yang diwakili oleh Kepala Bidang Perbendaharaan dan Pengelolaan Kas Daerah, I Gede Sukanta, serta dihadiri oleh para Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK SKPD) dan Bendahara dari seluruh OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.

Tampak hadir mendampingi, Kepala Sub Bidang Pengelolaan Kas Daerah (Nurafni Dwi Anggraini) dan Analis Keuangan Pusat dan Daerah Ahli Muda (Nurhayati), serta Pranata Komputer Terampil Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik Indonesia LKPP RI (Adhytia Pambudi).

Dalam sambutannya, Kepala Bidang Perbendaharaan dan Pengelolaan Kas Daerah mengungkapkan bahwa kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka optimalisasi pengaturan kas daerah Pemprov. Kepri, khususnya menghadapi akhir Tahun Anggaran 2025.

"Berkaca dari pengalaman kita tahun sebelumnya, banyak kendala dan permasalahan yang dihadapi, termasuk adanya temuan BPK RI, deviasi, serta adanya perbedaan antara RPD (Rencana Penarikan Dana) dengan realisasinya", sebut I Gede Sukanta.

Lanjutnya, ia menyampaikan bahwa pedoman teknis telah ditandatangi oleh Gubernur Kepri, Bapak Ansar Ahmad, dimana pada kesempatan ini akan disosialisasikan kepada seluruh OPD melalui para PPK SKPD dan Bendaharawan.

"Hari ini akan ada kejutan, khususnya berkenaan dengan telah lahirnya SIGAP Kasda (Sistem Pengendalian Pembayaran pada Kas Daerah) sebagai sebuah terobosan inovasi, yang dirancang mampu menjawab kendala dan permasalahan yang selama ini dihadapi", ungkap I Gede Sukanta.

Penerbitan pedoman teknis yang merupakan bagian dari SIGAP Kasda, merupakan sebuah solusi yang dipersiapkan untuk menjaga likuiditas keuangan daerah dalam menghadapi tantangan pelaksanaan APBD.

Menghadapi akhir tahun anggaran, kami mendorong kerja sama dari seluruh OPD, khususnya dalam melakukan akselerasi pengajuan berkas pencairan, sehingga menghindari penumpukan di hari-hari terakhir Tahun Anggaran 2025.

"Kami juga akan segera menerbitkan Edaran, sehingga harapan kami semua proses dapat berjalan dengan baik, serta seluruh pengajuan dapat terbayarkan dengan tepat waktu", pungkasnya.

Nurafni Dwi Anggraini yang didapuk sebagai pembicara pada sesi Sosialisasi Pedoman Teknis Pengendalian Pelaksanaan Belanja Daerah menerangkan bahwa merupakan terobosan inovasi berupa penerbitan dan penerapan regulasi teknis sebagai bentuk transformasi dalam pelaksanaan anggaran kas daerah menjadi proaktif, sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas manajemen kas daerah Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov. Kepri).

“Penerapan regulasi teknis berfungsi sebagai panduan operasional yang mengikat bagi OPD di lingkungan Pemprov. Kepri, sehingga diharapkan mampu memudahkan OPD dalam merencanakan penarikan dana bulanan sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan, disamping mempercepat proses pencairan SPM lebih tepat waktu”, ungkap Reni.

Sebagaimana diketahui bahwa SIGAP Kasda diinisiasi oleh Nurafni Dwi Anggraini, sebagai bagian dari aksi perubahannya pada penyelenggaraan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan XII Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2025, yang saat ini tengah diikuti.

“Alhamdulillah kami telah berhasil melaksanakan satu per satu tahapan impementasi aksi perubahan PKP, yang dimulai dari pembentukan Tim Efektif, penyusunan serta penerbitan pedoman teknis, hingga perancangan SIGAP Kasda itu sendiri”, ungkap Reni.

Melalui penyelenggaraan FGD dan sosialisasi, dilanjutkan workshop yang akan diikuti oleh 11 OPD yang menjadi pilot project siang nanti, disamping bertujuan untuk memberikan pemahaman dan edukasi bagi OPD, kami juga berharap dapat menyerap berbagai masukan dalam upaya penyempurnaan SIGAP Kasda, sehingga dapat direalisasikan dengan baik, serta berhasil mencapai tujuan yang diharapkan, tutupnya.**

Share this Post: